Selasa, 08 Januari 2013

BK KARIR


TIPE-TIPE KEPRIBADIAN DAN PERFORMANSI YANG DIHARAPKAN

            Suatu tinjauan perumusan yang diajukan dari seperangkat hipotesis tertentu penting performansi dikaitkan dengan orang dan masyarakat sekaligus, yaitu:
1.      Pemilihan Jabatan, Hasil Kerja, Kepuasan Kerja, dan Stabilitas Kerja
2.      Prestasi Akademik
3.      Performansi Kreatif
4.      Stabilitas Pribadi dan Perkembangan Pribadi

Pemilihan Jabatan, Hasil Kerja, Kepuasan Kerja, dan Stabilitas Kerja
            Pemilihan pekerjaan, stabilitas kerja, dan hasil kerja seseorang dapat disusun yang meliputi: (1) Arah pilihannya (arti pilihannya dalam bidang tertentu atau bermacam-macam pekerjaan) dan arah perubahan berikutnya, dan (2) Tingkat pilihan jabatan dan prestasi kerja yang diperoleh.
            Arah pilihan. Arah pilihan yang pertama pada seseorang dapat ditetapkan sebagaimana ia memilih salah satu dari enam rumpun jabatan yaitu dengan mudah dan tepat tipe kepribadian Realitas, Intelektual, Sosial, Konfensial, Enterprising, dan Artistik. Arah pilihan yang pertama (primer) adalah merupakan suatu fungsi dari sifat-sifat (karakteristik) yang dominan dengan pola-pola kepribadiannya (yaitu, tipe model yang palingmenyerupainya.
                                              
Prestasi Akademik
            Hal-hal yang lainnya seperti status social, ekonomi dan intelegensi yang sama, aspirasi pendidikan yang tinggi (sebagaimana diungkap dengan menulusuri tingkat akademis yang tertinggi) yang secara positif berhubungan dengan tipe model: Intelektual, Sosialn, Artistik, Konvensional, Enterprising, dan Realistis. Prestasi pendidikan (seperti yang ditunjukan dalam kelas) dan kepuasan dengan pelatihan dan kependidikan akan berhubungan dengan tipe-tipe yang diperkirakan sama.
                                      
Performansi Kreatif
            Dalam bidang seseorang akan ditentukan oleh ciri-ciri pola kepribadian yang dihuninya. Bagaimanapun ciri-ciri kepribadian yang dikuasai seseorang, peringkat profilnya yang tertinggi pada tipe Artistik dan Intelektual, lebih memungkinkan ia akan mengerjakan secara kreatif. Hipotesis ini bersandar pada perumusan dan fakta yang berkaitan, yang memberikan kesan bahwa tipe ini memiliki kecenderungan kreatif. Contoh, seseorang dengan pola Realitas-Intelektual-Artistik diharapkan melakukan pekerjaan bersifat asli dibandingkan orang dengan pola Realitas-Konvensional-Artistik-Intelektual.

Stabilitas dan Perkembangan Pribadi
            Karena jenis-jenis tipe berbeda dalam sejarah perkembangannya dan kedewasaan kepribadiannya, maka mereka mungkin mengalami perbedaan dalam penyimpangan perilaku. Diduga bahwa tipe Realitas (secara harfifah yaitu: Orientasi Realitas) adalah kurang tepat untuk mengembangkan atau memperkuat problem penyesuaian, sedangkan tipe Artistik (karena artistiknya sangat berkualitas) lebih memungkinkan. Beberapa fakta yang menopang hipotesis ini, sekalipun banyak sekali fakta yang saling bertentangan (Forer, 1948; German, 1958, dan Paterson, 1957).




DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu, Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: RINEKA CIPTA.
Sukardi Ketut Dewa. (1993).  Psikologi Pemilihan Karir. Jakarta: RINEKA CIPTA.

BK KARIR


MODEL-MODEL LINGKUNGAN DAN PENGARUH YANG DIHARAPKAN

Perilaku Jabatan
            Implikasi model lingkungan mengarahkan pada pemilihan jabatan, kemantapan (stabilitasi) pemilihan, hasil pekerjaan (prestasi kerja), riwayat kerja (pola karier), dan kepuasan kerja.
            Arah pemilihan jabatan. Masing-masing model lingkungan diketemukan pada orang tersebut yang dikuasai oleh tipe yang sama dengan tipe yang berhubungan dengan lingkungan. Daya tarik lingkungan realistis adalah tipe realistis. Lingkungan intelektual menarik tipe intelektual. Hipotesis ini didasarkan pada dugaan bahwa timbulnya minat dan nilai-nilai yang sama seharusnya dikulifikasikan: Orang-orang tertarik juga dengan tugas-tugas dan situasi-situasi yang memuaskan atau memenuhi kebutuhan pribadinya dan memberikan kepadanya kepuasan.
a.       Kemantapan Pemilihan.
Setiap lingkungan mempengaruhi kemantapan (stabilitas) pemilihan jabatan berdasarkan atas konsistensi dan karakter-karakter tertentu. Lingkungan realistis kemungkinan menghasilkan kemantapan disebabkan karena linkungan tersebut dengan segera atau secara eksplisit memberikan kepuasan. Misalnya, seseorang tukang mebel dapat melihat hasil keterampilan kerjanya dengan cepat; ia bias memeriksa dengan cepat untuk meneliti apakah pekerjaanya memenuhi standar (rencana) dan dia bias menunjukan hasil kerjanya pada orang lain.

Prestasi Akademis
Dalam beberapa hal bermacam-macam lingkungan mempengaruhi prestasi akademis, bergantung pada aspirasi-aspirasi dan sifat-sifat tipe yang dihuni (didiami) masing-masing lingkungan. Lingkungan dapat disusun dari ide-ide tersebut, yang sebagian besar akan mendatangkan atau menghasilkan prestasi akademis yang tampak sekurang-kurangnya menghasilkan: Intelektual, Sosial, Konvensional, Artistik, Realistis, dan Enterprising.



























DAFTAR PUSTAKA
Sukardi Ketut Dewa. (1993).  Psikologi Pemilihan Karir. Jakarta. Rineka Cipta.



BK SOSIAL


PERILAKU DALAM KELOMPOK

Definisi Kelompok
            Kelompok adalah agregat social di mana anggota-anggota yang saling tergantung, setidak-tidaknya memiliki potensi untuk melakukan interaksi satu sama lain. Dalam kebanyakan kelompok, anggota-anggotanya melakukan kontak tatap muka yang teratur.
Peran Sosial
            Bila sejumlah orang ditempatkan bersama dalam suatu kelompok, mereka tidak akan tetap tidak dapat dibedakan sama sekali. Mereka mengembangkan pola-pola perilaku, membagi tugas, mengambil peran yang berbeda-beda, dan sebagainya.
Kekompakan
            Pada beberapa kelompok, ikatan di antara anggota-anggota kuat dan menetap. Pada kelompok lain, ikatan tersebut kendur, dengan hilangnya rasa “ berkelompok” dan semakin lama anggota-anggotanya cenderung memisahkan diri. Kekompakan merupakan karakteristik kelompok sebagai suatu kesatuan.







DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah (1999). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Purwanto Ngalim M. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja rosdakarya.

BK SOSIAL


PSIKOLOGI LINGKUNGAN

PERILAKU SPASIAL MANUSIA
Ruang Pribadi
Ruang pribadi adalah daerah di sekitar tubuh seseorang, dengan batas yang tidak tampak, di mana orang lain tidak boleh masuk. Seperti [landak], orang cukup  senang berdekatan untuk memperoleh kehangatan dan persaudaraan tetapi cukup berjauhan untuk menghindari tindakan saling mencakar.
Perbedaan Kelompok dalam Perilaku spasial
Dalam beberapa kebudayaan, orang berada bersama pada jarak yang lebih dekat daripada yang bias anda lakukan, sedangkan dalam kebudayaan lain orang mempertahankan jarak yang lebih jauh. Penelitian dalam bidang ini menentukan bahwa norma budaya menentukan pilihan ruang pribadi yang khas.
Perilaku Teritorial
Perilaku territorial merupakan cara orang mengatur interaksi social, dan dapat melayani berbagai fungsi yang khas. Aturan territorial dapat mempermudah dan menertibkan interaksi sehari-hari.





DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah (1999). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Purwanto Ngalim M. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja rosdakarya.

BK BELAJAR


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INOVASI PENDIDIKAN

            Inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikanyang didasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana, berpola dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan zamannya.
            Berikut ini akan dikemukakan lebih jauh tentang beberapa faktor yang cukup berperan mempengaruhi inovasi pendidikan, yaitu:
Visi Terhadap Pendidikan
Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Sejak kelahiran manusia telah memiliki potensi dasar yang universal, berupa:
a.       Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (moral identity).
b.      Kemampuan dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan cita-citanya (individual identity).
c.       Kemampuan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain (social identity).
d.      Adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain (individual differences).
Faktor Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk yang cepat merupakan faktor yang sangat menentukan dan berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan pendidikan, karenanya menuntut adanya pembaharuan-pembaharuan di bidang pendidikan.


Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Seiring dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, justeru ditandai dengan majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat jalannya.
Tuntutan Adanya Proses Pendidikan yang Relevan
Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya inovasi di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.























DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah. (1999). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada